This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Widget edited by super-bee

Saturday, October 4, 2014

Pengoperasian Kamera Saku



         
   Cara menggunakan kamera saku sangatlah mudah. Mirip dengan menggunakan kamera HP. Hidupkan kamera, arahkan kamera pada objek dan shoot.

    Berikut tips menggunakan kamera saku agar hasil foto lebih bagus :



  • Gunakan Flash
Selain di gunakan sebagai penguat dan pengisi cahaya ( fill in ), lampu flash
juga berfungsi membekukan gerakan. Saat memotret di luar ruangan, nyalakan flash untuk menerangi obyek foto yang membelakangi arah cahaya. Dengan cara ini, obyek utama tak menjadi gelap ( back light ). Demikian pula ketika memotret di ruang yang rada gelap, flash akan membekukan gerakan obyek.

  • Hindari Zoom Digital
Untuk mendapatkan ketajaman dan kualitas foto yang apik, kamu harus membidik obyek foto dari jarak jauh dengan menggunakan zoom optik saja. Hindari penggunaan zoom digital agar gambar tetap mulus. Nah,, matikan saja setelan zoom digital di kamera kamu.

  • Manfaatkan Scene Mode
Kamera digital sekarang sudah umum menyediakan mode otomatis untuk pemotretan Landscape, Potrait, serta Night Shot,biasanya pada kamera digital mode ini bisa kita dapatkan pada scroll kamera yang ditandai dengan simbol / icon. Mode - mode tersebut menyetel speed  dan diafragma secara otomatis sesuai kondisi pemotretan. Baca buku petunjuk penggunaan kamera untuk mengetahui fungsi setiap mode.

  • Menggeser Fokus
Foto dengan fokus gambar di tengah sudah menjadi hal biasa, atau kalau tidak dibilang monoton. Cobalah memfokuskan gambar ke bagian lain. Caranya, komposisikan dulu agar obyek utama berada di tengah layar LCD. selanjutnya tombol rana dipencet setengah untuk mengunci fokus pada obyek utama. Sebelum melepaskan rana, geser sedikit posisi arah kameranya dan komposisikan ulang, misalnya gambar utama menjadi dipinggir. Jika sudah sreg atau pas, lepas tombol rana.

  • Gunakan Tripod
Jika kecepatan rana lebih rendah dari yang di anjurkan ( biasanya di bawah 1/60 second ), LCD di kamera biasanya menampilkan gambar telapak tangan berkedip-kedip. Pada kondisi ini, gunakan tripod untuk menopang kamera agar tidak goyang. Atau jika darurat cobalah cari penopang yang ada contoh saja dengkul pun jadi untuk membantu menopang kamera, dengan cara anda dalam posisi jongkok lalu siku tangan di tempatkan di dengkul.

  • Foto Clouse Up
Saat memotret wajah, usahakan foto clouse up. Aktifkan continuous shot atau pemotretan beruntun untuk menghindari goyangan kamera saat menekan rana. Untuk membantu pencahayaan, aktifkan lampu flash pada setelan slow. Dan fungsi ini bisa juga di gunakan pada pemotretan still life.

  • Jepret Dulu, Hapus Kemudian
Demi menghemat daya baterai, sebaiknya kurangi intensitas meninjau ulang gambar lewat LCD. Jika ingin menghapus beberapa gambar, Lakukanlah setelah seluruh sesi pemotretan usai. Atau, buanglah foto jika isi kartu memori sudah mentok. Cara ini lebih mengirit baterai ketimbang mengecek foto tiap kali jepret.

  • Coba Sudut Ekstrem
Layar LCD di kamera saku memudahkan membidik obyek dari berbagai sudut. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, cobalah menjepret sasaran foto dari beragam angle. Tampak atas, Tampak bawah, Samping, Pokoknyasemua dijajal sob. Dari beragam sudut pengambilan gambar itu, kesan yang di munculkan oleh foto bisa lebih bervariasi.

  • Memanfaatkan White Balance

White balance ( WB ) tak cuma dipakai untuk menetralkan warna pada foto. Namun, dalam kasus tertentu, white balance justru bisa memberikan efek dramatis. Fungsinya mirip dengan penggunaan filter pada kamera SLR. Setelan Tungsten pada WB bisa dipakai untuk "mendinginkan" warna pada foto. Sedangkan Cloudy dan Fluorescent cenderung "menghangatkan" warna.

Perawatan Peralatan Fotografi

  • Perawatan Peralatan Fotografi
 1)Kamera
 
a. Merawat lensa.
     a. Jangan menyentuh lensa secara langsung dengan jari. Untuk mengurangi kemungkinan ini terjadi, usahakan lens hood selalu terpasang. Lens hood juga akan melindungi bagian depan lensa dari benturan sekaligus mencegah munculnya flare pada cahaya frontal  menuju lensa.
     b. Pasang lens cap ketika lensa sedang tidak dipergunakan, hal ini bertujuan mengurangi kemungkinan terpapar dan menempelnya debu pada permukaan lensa.
     c. Jika kegiatan membersihkan lensa diperlukan, maka mempergunakan peralatan pembersih yang baik sangat dianjurkan. Selalu pergunakan lens brush, lens blower , lens paper dan lens cloth yang baik.


2)Lensa

Pertama, menyiapkan kuas

Kuas yang harus di persiapkan adalah kuas yang terdiri dari bulu yang sangat halus, kalau bisa anda harus mencari kuas yang bulunya benar – benar halus. Pastikan bahwa anda harus membeli kuas yang baru, hal ini di gunakan untuk mengantisipasi dan menjamin kebersihan dari kuas yang akan anda gunakan untuk membersihkan dan merawat lensa kamera anda. Usahakan kuas yang anda pilih, bulunya benar – benar kuat dan tidak mudah lepas. Usahakan juga andamencari yang bulunya tebal dan lembut.

Kedua, menyiapkan dust blower

Dust blowe merupakan alat yang bentuknya mirip dengan bentuk pompa dengan ukuran sangat kecil. Alat ini bertujuan sebagai alat untuk meniup kotoran – kotoran yang sangat kecil, misalnya debu. Biasanya debu gampang dan mudah masuk ke dalam lensa kamera, karena memang bentuk lensa kamera banyak sela – selanya dimana rawan dimasuki debu – debu kecil dan halus. Oleh sebab itu debu – debu yang menempel di sela – sela lensa kamera anda harus di bersihkan dengan alat ini, karena kuas belum bisa menjangkau debu yang bersembunyi di sela – sela lensa kamera.

Ketiga, menyiapkan tissu

Pilihlah tissu yang permukaannya benar – benar lembut dan halus. Usahakan memilih tissu yang tidak mudah hancur atau sobek.

Keempat, kain micro fiber

Kain micro fiber merupakan alat yan g di gunakan untuk mengelap bagian body lensa. Kain ini sangat tipis dan sangat halus juga permukaannya. Kain micro fiber bisa anda dapatkan di mana – mana, di toko penjual peralatan kamera.

Kelima, menyiapkan lens pen

Lens pen merupakan alat yang di ciptakan khusus untuk membersihkan dan merawat lensa kamera anda. Alat ini sudah banyak tersedia di toko – toko kamera, jadi anda sudah tidak usah bingung membeli lens pen ini.
- See more at: http://trikfotografi.com/tips-cara-membersihkan-dan-merawat-lensa-kamera-dslr/#sthash.dNeWIdrN.dpuf

Pertama, menyiapkan kuas

Kuas yang harus di persiapkan adalah kuas yang terdiri dari bulu yang sangat halus, kalau bisa anda harus mencari kuas yang bulunya benar – benar halus. Pastikan bahwa anda harus membeli kuas yang baru, hal ini di gunakan untuk mengantisipasi dan menjamin kebersihan dari kuas yang akan anda gunakan untuk membersihkan dan merawat lensa kamera anda. Usahakan kuas yang anda pilih, bulunya benar – benar kuat dan tidak mudah lepas. Usahakan juga andamencari yang bulunya tebal dan lembut.

Kedua, menyiapkan dust blower

Dust blowe merupakan alat yang bentuknya mirip dengan bentuk pompa dengan ukuran sangat kecil. Alat ini bertujuan sebagai alat untuk meniup kotoran – kotoran yang sangat kecil, misalnya debu. Biasanya debu gampang dan mudah masuk ke dalam lensa kamera, karena memang bentuk lensa kamera banyak sela – selanya dimana rawan dimasuki debu – debu kecil dan halus. Oleh sebab itu debu – debu yang menempel di sela – sela lensa kamera anda harus di bersihkan dengan alat ini, karena kuas belum bisa menjangkau debu yang bersembunyi di sela – sela lensa kamera.

Ketiga, menyiapkan tissu

Pilihlah tissu yang permukaannya benar – benar lembut dan halus. Usahakan memilih tissu yang tidak mudah hancur atau sobek.

Keempat, kain micro fiber

Kain micro fiber merupakan alat yan g di gunakan untuk mengelap bagian body lensa. Kain ini sangat tipis dan sangat halus juga permukaannya. Kain micro fiber bisa anda dapatkan di mana – mana, di toko penjual peralatan kamera.

Kelima, menyiapkan lens pen

Lens pen merupakan alat yang di ciptakan khusus untuk membersihkan dan merawat lensa kamera anda. Alat ini sudah banyak tersedia di toko – toko kamera, jadi anda sudah tidak usah bingung membeli lens pen ini.
- See more at: http://trikfotografi.com/tips-cara-membersihkan-dan-merawat-lensa-kamera-dslr/#sthash.dNeWIdrN.dpuf

Sapukan kuas ke permukan lensa sambil pergunakan dust blower untuk meniup debu2 yang ada menempel pada permukaan lensa, kenapa harus di kuas dan di tiup? Seringkali debu-debu atau patikel-partikel yang menempel ini termasuk yang bisa menyebabkan tergoresnya lensa, saat di bersihkan dengan kertas tissue lensa atau kain micro fiber pada langkah selanjutnya.
Kuas lensa
Kuas lensa, doc pribadi
13398038421774818123
Dust Blower, doc pribadi
Setelah bersih dari debu, pergunakan tissue lensa untuk membersihkan minyak yang ada di permukaan akibat tersentuh tangan, sapukan dengan lembut gerakannya memutar dimulai dari tengah baru ke pinggir lensa.
Tissue lensa
Tissue lensa, doc pribadi
Bila sudah agak bersih, kemudian gunakan kain micro fiber untuk membersihkan lensa kembali, bila belum bisa benar-benar bersih dari minyak yang ada dan bekasnya malah menyebar ke seluruh permukaan lensa, bisa dipergunakan cairan pembersih lensa, teteskan atau semprotkan cairan ini pada kain micro fiber dan bukan pada permukaan lensa, kemudian sapukan kembali kain pada permukaan lensa, tiup perlahan-lahan bila cairan belum kering.
Kain micro fiber
Kain micro fiber, doc pribadi
Terakhir gunakan lenspen untuk finishing touch, sama caranya dengan ketika menggunakan kain micro fiber, dengan gerakan memutar secara perlahan-lahan, kemudian jika sudah selesai jangan langsung ditutup lenspennya tetapi tutuplah setengah lebih dahulu guna kemudian di putar, guna meratakan carbon compound pada lenspen yang terdapat pada tutupnya.
133980424265034352
Lenspen, doc pribadi
Maka hasil yang didapat kemudian lensa kembali bersih, dan siap di gunakan kembali.
13398043641033023016
Lensa sudah bersih, doc pribadi
13398056621730644810
Ready to use, doc pribadi
Sudah bisa kembali berkarya, untuk menghasilkan suatu foto yang bening kembali.
          

Pertama, menyiapkan kuas

Kuas yang harus di persiapkan adalah kuas yang terdiri dari bulu yang sangat halus, kalau bisa anda harus mencari kuas yang bulunya benar – benar halus. Pastikan bahwa anda harus membeli kuas yang baru, hal ini di gunakan untuk mengantisipasi dan menjamin kebersihan dari kuas yang akan anda gunakan untuk membersihkan dan merawat lensa kamera anda. Usahakan kuas yang anda pilih, bulunya benar – benar kuat dan tidak mudah lepas. Usahakan juga andamencari yang bulunya tebal dan lembut.

Kedua, menyiapkan dust blower

Dust blowe merupakan alat yang bentuknya mirip dengan bentuk pompa dengan ukuran sangat kecil. Alat ini bertujuan sebagai alat untuk meniup kotoran – kotoran yang sangat kecil, misalnya debu. Biasanya debu gampang dan mudah masuk ke dalam lensa kamera, karena memang bentuk lensa kamera banyak sela – selanya dimana rawan dimasuki debu – debu kecil dan halus. Oleh sebab itu debu – debu yang menempel di sela – sela lensa kamera anda harus di bersihkan dengan alat ini, karena kuas belum bisa menjangkau debu yang bersembunyi di sela – sela lensa kamera.

Ketiga, menyiapkan tissu

Pilihlah tissu yang permukaannya benar – benar lembut dan halus. Usahakan memilih tissu yang tidak mudah hancur atau sobek.

Keempat, kain micro fiber

Kain micro fiber merupakan alat yan g di gunakan untuk mengelap bagian body lensa. Kain ini sangat tipis dan sangat halus juga permukaannya. Kain micro fiber bisa anda dapatkan di mana – mana, di toko penjual peralatan kamera.

Kelima, menyiapkan lens pen

Lens pen merupakan alat yang di ciptakan khusus untuk membersihkan dan merawat lensa kamera anda. Alat ini sudah banyak tersedia di toko – toko kamera, jadi anda sudah tidak usah bingung membeli lens pen ini.
- See more at: http://trikfotografi.com/tips-cara-membersihkan-dan-merawat-lensa-kamera-dslr/#sthash.dNeWIdrN.dpuf

3)Bateray
  • Cari tahu yang di butuhkan dalam pengambilan gambar cocokan kapilitas gambar.
  • pastikan semua baterai dalam kondisi oktimal dan sudah di isi penuh
  • pastikan selalu membawa adaptor 
  • simpan baterai yang sedang tidak di gunakan pada tempat penyimpanan yang terletak di tempat sejuk jangan sampai batrai terkena sinar matahari langsung
  • jika batrai habis segera pengisian ulang 
4)Media Penyimpanan
     
5) Tas Kamera

Pertama, menyiapkan kuas
Pertama, menyiapkan kuas

Alat Bantu Pemotretan


      1.   Filter

    Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada umumnya yaitu sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asap tapi disini filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang 
diujung  lensa. Bentuk filter ada  dua  yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Jika menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring khusus  di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan.  Macam – macam filter dan kegunaannya antara lain :
a.       filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi
b.      filter UV, mengurangi sinar ultra violet.
c.       filter ND (natural density), mengurangi contrast.
d.      filter warna, memberi efek warna.
e.       filter soft, melembutkan objek.
f.       filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
g.      filter cross, memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.
h.      filter multi image, memberi efek multi image.
i.        filter multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.
j.        filter gradasi, memberi efek gradasi warna


      2.   Tripod

 
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat pemotretan agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya digunakan pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed ) rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa panjang.
a)      Cara pemasangan kamera pada tripod:
                                i.            Langkah 1
Hal pertama yang harus dilakukan bila menggunakan sebuah tripod adalah pastikan untuk membuatnya stabil. Menyesuaikan kaki sehingga ketinggian dan sudut yang dikehendaki tercapai. Biasanya Anda mengatur tripod sebelum memasang kamera. Melakukan hal ini mengurangi risiko jatuh pada saat kamera di atas tripod.
                              ii.            Langkah 2
Mengunci kaki! Pastikan bahwa tidak akan kendur dan goyang bila kamera terpasang.
                            iii.            Langkah 3
Atur kemiringan dan arah kepala. Tripod Hihg-End akan memiliki tombol pengaturan. Tergantung pada pengaturan di tangan, Anda perlu mengatur hal ini dengan pengaturan yang dikehendaki. Drag secara perlahan tingkat ketinggian di mana kepala kamera dapat diubah. Pengaturan drag yang lebih tinggi akan membuat kepala bergerak perlahan-lahan. Pengaturan drag yang lebih rendah akan memungkinkan kepala bergerak lebih cepat. Dalam kebanyakan kasus Anda tidak ingin mengunci kepala kecuali jika Anda memerlukan kamera untuk benar-benar diam.
b)        Tips Menggunakan Tripod
                                i.            Susunlah Komposisi Terlebih Dahulu. Karena menyiapkan lalu memasang tripod menyita waktu, pertimbangkan terlabih dahulu komposisi foto yang akan dibuat. Berjalanlah kebeberapa titik dan eksplorasilah subyek foto dari angle yang berbeda intiplah melalui viewfinder jika perlu) sampai anda puas baru tripod bisa diset.
                              ii.            Carilah Permukaan Rata. Saat menggunakan tripod, carilah permukaan rata untuk pijakan kaki-kakinya sehingga membantu tripod lebih tenang, kokoh dan stabil. Jika memungkinkan, hindari permukaan yang gampang memantul seperti platform kayu/logam yang berada di dekat jalan (tripod pada jembatan penyeberangan hampir tidak berguna).
                            iii.            Gunakan Serendah Mungkin. Saat memungkinkan, gunakan tripod pada posisi yang serendah mungkin dengan tanah sehingga meminimalkan vibrasi. Rentangan kaki-kaki tripod juga lebih lebar sehingga lebih kokoh.
                            iv.            Jangan Gunakan Kolom Tengah. Hindari menaikkan tiang tripod yang menyangga kamera karena akan membuat tripod lebih labil. Kalau butuh angle yang lebih tinggi, pindahkan posisi pemotretan.
                              v.            Jaga Level Keseimbangan. Pelat tempat kamera menempel sebaiknya selalu rata dan horisontal, gunakan gelembung yang biasanya ada di tripod untuk memeriksa level. Saat memotret di lereng/permukaan miring, pendekkan kaki yang ada di permukaan tertinggi dan usahakan dua kaki yang lain menjejak di sisi terendah untuk stabilitas maksimal.
                            vi.            Kalau anda banyak memakai kamera di oriantasi portrait, gunakan Pelat – L untuk meningkatkan stabilitas.
                          vii.            Manfaatkan Tripod Collar Untuk Lensa Tele. Karena lensa tele dan super tele pasti berat, mereka bisa mengubah pusat kesetimbang tripod. Lensa ini biasanya dari sononya dibekali collar khusus, jadi manfaatkan untuk membantu tripod menjaga kestabilan.
                        viii.            Kasih Pemberat. Tripod yang bagus biasanya diberi hook. Disaat yang kritis, hook ini bisa dikasih pemberat dengan tali untuk menambah stabilitas.
c)      Cara Memegang Kamera Pada Tripod
Cara memegang kamera pada tripod hampir mirip dengan memegang kamera
pada saat biasa. Hanya saja tangan kiri hanya untuk mengatur Zoom atau Fokus.
      

      3.   Monopod

 
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis. 

      4.   Background

 
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai macam gambar, pola dan warna. 

      5.   Stand Background

 
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.
 





Alat Bantu Pencahayaan Fotografi

Alat Bantu Pencahayaan Fotografi

ALAT BANTU PENCAHAYAAN PADA KAMERA

a. Flash atau Blitz
http://kamera-gue.web.id/wp-content/uploads/2011/08/canon-270ex-ii.jpg
    Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/ minim, misalnya pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak diharamkan bagi kita untuk menggunakan flash pada siang hari, saat cahaya yang ada sudah cukup banyak/terang. Penggunaan flash pada siang hari biasanya untuk fill in.
Sumber tenaga flash berasal dari baterai. Flash dapat digunakan sesuai dengan kekuatannya, jaraknya, hingga fasilitas lebih yang dimilikinya.

b. Slave Unit
 http://www.comparestoreprices.co.uk/images/ka/kaiser-k1501-slave-unit-trigger.jpg
    Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit adalah menangkap cahaya dari main light (sumber cahaya utama) untuk kemudian menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.

c. Sincro Cable/Kabel Sinkro

    Kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flash tambahan atau sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body kamera.

d. Holder atau Braket

    Alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash tambahan. Holder berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit. Penggunaannya dengan cara dipasang pada body kamera.

e. Strobo atau Strobe
 
    Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan cahaya yang dihasilkan juga lebih besar. Strobo dapat menyimpan cahaya dengan sumber tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC atau baterai kering. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap main light sumber cahaya utama. Jadi strobo akan menyala secara otomatis ketika ada main light yang dinyalakan.  Jika tidak menggunakan main light, strobo dapat diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro langsung dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo dapat kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor.

f. AC Slave
 
   Hampir mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.

g. Snoot
 
    Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak menyebar/terpusat. Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk pemotretan double dan multi expose.

h. Payung Reflektor
 
    Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki bermacam-macam warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak (menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal dari strobo.

i. Reflektor
 
   Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari main light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai  kain putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat pemotretan.

j. Soft Box

   Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox memiliki bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.

k. Barndoors
 
    Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya.

l. Honeycomb/Sarang Tawon
 
   Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek.

m. Light Stand
 
     Alat yang digunakan untuk menyangga lampu studio.

n. Flash Meter
 
    Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.

o. Infrared Sender

    Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio

p. Trigger
 
    Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro

Pengertian potografi

      Fotografi  (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu “Photos”: cahaya dan “Grafo”: Melukis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. 

     Jadi Fotografi Adalah Sebuah kegiatan atau proses menghasilkan suatu seni gambar atau foto melalui media cahaya dengan alat yang di sebut dengan maksud dan tujuan tertentu.

  • Sejarah Fotografi
     Sejarah Fotografi dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839 merupakan tahun awal kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura. 
    Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.
Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.
    penelitian dilakukan mulai pada awal abad ke-17 ,seorang ilmuwan berkebangsaan Italia – Angelo Sala menggunakan cahaya matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak. Tapi ia gagal mempertahankan gambar secara permanen. Sekitar tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra pada kamera obscura berlensa, hasilnya sangat mengecewakan. Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan chlorida perak, tapi bernasib sama juga walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui kamera obscura tanpa lensa
  Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanen. Ia melanjutkan percobaannya hingga tahun 1826, inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.

Jenis-Jenis Photographi

 1)Leindscape Fotografi
        Contohnya : Pemandangan

 2)Wildlilife Fotografi
        Contohnya : Foto hewan hewan yang ada di alam liar

 3)Aerial Fotografi <Foto Udara>
        Contohnya : Menfoto dari udara

 4)Spor Fotografi 
        Contohnya : Menfoto acara acara olah raga

 5)Potrait Fotografi
        Contohnya : Menfoto ekpresi orang <foto orang>

 6)Archi Tectural Fotografi
        Contohnya : Rumah rumah bangunan

 7)Wedding Efend
        Contohnya : Acara pernikahan

 8)Fashion Fotografi 
        Contohnya : Model

 9)Macro Fotografi 
        Contohnya : Menfoto benda benda kecil

 10)Baby Famili Fotografi
        Contohnya : Foto keluarga ,Foto bayi